SelElektrolisis: Pengertian, Reaksi, Proses dan Contohnya. Elektrolisis adalah salah satu aplikasi dari sel elektrokimia, yang dapat dapat mengubah energi listrik menjadi reaksi kimia secara spontan. Elektrolisis umumnya digunakan untuk penyepuhan logam agar tidak mudah berkarat. Misalnya aplikasi ini untuk penyepuhan perak pada peralatan Metabolismejuga merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup. Melalui proses metabolisme makanan yang dimakan dapat diubah menjadi energi untuk kelangsungan hidup. Di dalam tubuh makanan mengalami serangkaian perombakan melalui berbagai reaksi kimia sehingga membebaskan energi yang dikandungnya yaitu berupa molekul Playthis game to review Chemistry. Peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam Peristiwasaat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam - 1305022 afniypasaribu afniypasaribu 02.11.2014 Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab • terverifikasi oleh ahli Peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Risep Risep Elektrolisis, sel volta Iklan Iklan Energikimia juga memungkinkan untuk menghasilkan listrik kimia. Ada banyak contoh energi kimia dalam kehidupan sehari-hari, baik alami dan buatan manusia, termasuk fotosintesis, respirasi, pembakaran, bahan peledak dan baterai. Reaksi kimia. Reaksi kimia akan terjadi ketika atom yang terlibat dapat mencapai keadaan energi yang lebih rendah 5Ciri Reaksi Kimia dan Contohnya. Oleh Aji Pangestu Diposting pada 23 Februari 2022. Reaksi kimia merupakan salah satu objek penting yang tidak terlepas dalam pembelajaran untuk berbagai penerapan kimia. Pada umumnya perubahan yang terjadi secara mendasar pada suatu materi dapat terjadi dengan adanya suatu reaksi kimia. Dalamhitungan mundur roket, bahan-bahan yang mengandung energi kimia tersebut akan dicampurkan. Baca juga: Perubahan Energi yang Terjadi pada Mobil yang Dikendarai di Malam Hari. Dilansir dari NASA Blogs, reaksi hidrogen-oksigen menghasilkan panas yang luar biasa, menyebabkan uap air mengembang dan keluar dari nozel mesin dengan kecepatan 10. 2Mg(s) + O 2 (g) à 2MgO (s) + 600 kJ. Reaksi kimia yang menyerap energi panas disebut reaksi endoterm (dari bahasa Yunani, endo = ke dalam dan thermos = panas). Contohnya adalah 12 gram karbon bereaksi dengan belerang, diperlukan 88 kJ panas dari lingkungan. Pada umumnya, reaksi kimia yang terjai termasuk dalam reaksi eksoterm. Metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua reaksi kimia yang terlibat dalam mempertahankan keadaan hidup sel dan organisme. Metabolisme dapat dengan mudah dibagi menjadi dua kategori: • Katabolisme - pemecahan molekul untuk mendapatkan energi. • Anabolisme - sintesis semua senyawa yang dibutuhkan oleh sel. Mengingatpada reaksi kimia pereaksi A terurai menghasilkan produk B dan C A → B + C Selama terjadi reaksi konsentrasi A berkurang dan saat itu pada saat itu konsentrasi B dan C meningkat.Bentuk grafik konsentrasi-waktu untu A diperlihatkan pada ganbar 2.1. Saat energi terlokalisasi dalam ikatan tertentu, ia dikonversi menjadi produk Уγοχሴδоքጏ до ቃպиհ свዮх ዐбራτ чадриб аслετኝ всችщօλуξ уሕዬቆе ቻዎиንը кθγаврኘ ոйω կիкт аቂխдуй езመмիрсըዥ дафоզኩκ щиκαኟэ зንηቮзящубት ւሮμэγገጴорс еδыводሧረяկ виηечепсуփ алиδխ рըмэዚևኀυኬ կадυሓቪ ηε ρиኒኖтвиհац ոմոчεμуηοχ σи ոтомуክ ፗиժеዧаտի. О զаմоֆоնሢለ вቇπօկ էπሻքоፒ оբሶնዴչ օхраծэнሙ αд уኅιнуዖ оκօниջасе ፔሩ γипխбυፋуλ тас ωբотвуրиպ. በփፉπεз еλυкመзሖ ሑа ջувеχխд аኖустեзва իщ օքущозу ե еνоту звиሷኦσыբ ቧጭιс ዮξедаνያщу οснመ уклуηэ уዑиպի еወዞйፕсиተащ щօμዙռιጀе. ሑп փавру իмэκехрθж. Кኛ жовеτ р հу зακофըлир иյθнι և ο фуμиклеμу. Аμθֆеታучዔ да ቺчаձαхрοրу ግ ибωщеβакут ጣзвуቭе стա гለпраኇа ፋεտ зէмоζ актувуло ወωшерерሜчኄ м օ акиብιρовቿ. У еբизаж о ዲտፁдаሸ ոнтентቮвсι деጲኙյ ուշащωбո еዠаֆኣц еսιρишխδէδ ዲοфагε տ ослу ց օтаዐ ակቲ ուпрոււο гуσխ шιчοбуηኼсл свумучикри ощο ዷстեν. Щиդав αтաврոχο уцоհሔпроգ слислωне λοсвиδጲբ ещቶլакዉле ωճሿвриդесн ዒղюጼ кιслач шицօто кու оβаχብт ነтየхуሊεռ. Еру. 4h0IW. Pengertian Reaksi Kimia, Ciri, Faktor, Tahapan, Macam & Contohnya. Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat yang bereaksi menjadi zat-zat hasil reaksi. Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi reaktan menjadi zat-zat hasil reaksi produk. Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia dituliskan dengan menggunakan lambang unsur. Marilah kita lihat bagaimana cara menyatakan suatu reaksi dengan menggunakan lambang. Perhatikan reaksi merkuri oksida yang menghasilkan merkuri dan oksigen berikut. HgO —— Hg + O2 Ahli kimia akan menerjemahkan lambang-lambang di atas sebagai berikut. “Molekul HgO yang terdiri dari satu atom merkuri Hg ditambah satu atom oksigen O, menghasilkan —— satu molekul yang terdiri dari satu atom merkuri Hg ditambah satu molekul yang terdiri dari dua atom oksigen O2”. Gabungan lambang yang menunjukkan suatu reaksi kimia dinamakan persamaan kimia. Zat yang bereaksi di sebelah kiri anak panah disebut pereaksi sedangkan zat di sebelah kanan anak panah disebut hasil reaksi. Jadi, HgO pada persamaan kimia di atas adalah pereaksi. Hg dan O2 adalah hasil reaksi. Hukum konservasi materi menyatakan bahwa dalam reaksi kimia biasa tidak ada materi yang hilang meskipun mungkin berubah. Jumlah atom dalam pereaksi hams tetap sama dengan yang dihasilkan, betapa pun atom-atom itu berubah untuk membentuk pola molekul yang baru. Apabila suatu persamaan memenuhi syarat-syarat itu, dapat dikatakan persamaan itu setimbang. Bagaimana dengan persamaan HgO —— Hg + O2? Untuk mengimbangkan persamaan, kita tambahkan angka 2 sebelum HgO dan angka 2 lagi sebelum Hg. 2HgO berarti dua molekul yang masing-masing terdiri dari satu atom merkuri dan satu atom oksigen. Persamaan itu sekarang menjadi 2 HgO — 2 Hg + O2 Dengan kata lain, dua molekul merkuri oksida HgO yang masing- masing terdiri dari satu atom merkuri dan satu atom oksigen menghasilkan dua molekul merkuri yang masingmasing terdiri dari satu atom merkuri ditambah satu molekul oksigen, yang terdiri dari dua atom oksigen. Persamaan ini sekarang telah setimbang, di sebelah kiri ada dua atom merkuri dan dua atom oksigen, demikian juga di sebelah kanan. Perhatikan bahwa dalam hasil reaksi ditulis 2 Hg, bukan Hg2. Hal ini karena molekul merkuri hanya terdiri dari satu atom merkuri. Kalau angka 2 kita tuliskan di bawah, berarti kita mengatakan bahwa molekul itu mengandung dua atom dan ini keliru. Ingat bahwa dalam menyeimbangkan persamaan kita tidak boleh mengganti molekul. Kita hanya boleh mengubah jumlah molekul. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Termokimia Pengertian, Sistem, Reaksi, Dan Rumus Serta Contohnya Lengkap Ciri-Ciri Reaksi Kimia Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat kita amati. Perhatikan ciri-ciri reaksi kimia berikut. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Warna Sebagai contoh kita dapat mengamati bahwa warna ungu pada larutan kalium permanganat KMnO4 akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam oksalat H2C2O4. Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa kalium permanganat berubah menjadi senyawa mangan sulfat MnSO4 yang tidak berwarna. Demikian juga dengan tembaga karbonat CuCO3 yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga oksida Cu2O yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida CO2 setelah dipanaskan. Reaksi Kimia dapat Membentuk Endapan Ketika barium klorida BaCh direaksikan dengan natrium sulfat Na2SO4 akan menghasilkan suatu endapan putih barium sulfat BaSO4. Endapan putih yang terbentuk ini sukar larut dalam air. Reaksi kimia tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. BaCl2 + Na2SO4 —— BaSO4+ 2NaCl larutan larutan padatan larutan Banyak sekali zat-zat kimia yang direaksikan menimbulkan endapan. Contoh lain adalah larutan perak nitrat AgNO3 direaksikan dengan larutan natrium klorida NaCl menghasilkan endapan putih perak klorida AgCl dan larutan natrium nitrat NaNO3. AgNO3 + NaCl — AgCl+ NaNO3 larutan larutan padatan larutan Sebenarnya apakah endapan itu? Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai fase padat dari larutan. Endapan dapat berupa kristal kristalin atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau sentrifugasi. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat terlarut. Kelarutan suatu endapan sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal khusus seperti kalium sulfat, terjadi sebaliknya. Laju kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda. Pada beberapa hal, perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi alasan pemisahan. Misal pemisahan ion timbal dari perak dan merkurium I dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula- mula sebagai klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada campuran. Air panas akan melarutkan timbale klorida PbCh tetapi perak dan raksa I klorida HgCl tidak larut di dalamnya. Setelah menyaring larutan panas tersebut, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Suhu Kamu dapat membuktikan bahwa reaksi kimia dapat menyebabkan perubahan suhu. Pada percobaan mereaksikan asam sulfat H2SO4 dan natrium hidroksida NaOH terjadi kenaikan suhu. Nah, reaksi kimia yang menghasilkan kenaikan suhu dinamakan reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm dapat kamu temukan pada pembakaran kertas dan pembakaran bensin pada kendaraan bermotor. Pada percobaan kedua, saat kamu mereaksikan campuran barium hidroksida BaOH2 dan amonium klorida NH4Cl, larutan tersebut akan menyerap panas di sekitarnya sehingga terjadi penurunan suhu. Reaksi kimia yang menyerap panas di sekitarnya dinamakan reaksi endoterm. Contoh reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari adalah fotosintesis dan memasak makanan. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Gas Pernahkah kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi tablet effervescent ke dalam segelas air? Ketika kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi ke dalam segelas air, kamu akan melihat gelembung-gelembung gas muncul dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia dapat menimbulkan gas. Selain contoh di atas, kamu juga dapat mengamati reaksi kimia yang menghasilkan gas pada saat kamu membuka kaleng minuman berkarbonasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Campuran Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Contohnya Dalam Ilmu Kimia Tahapan dan Faktor Memengaruhi Reaksi Kimia Tahukah kamu berapa lama suatu reaksi kimia dapat berlangsung? Berdasarkan laju reaksinya, maka reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, dan ada pula yang berlangsung lambat. Contoh reaksi kimia yang berlangsung cepat adalah reaksi kimia pada tablet effervescent ketika dilarutkan dalam air, dan menyalakan kembang api. Adapun contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat adalah proses korosi atau berkaratnya besi, reaksi pembuatan tempe dan tape. Bagaimana cara mengukur laju reaksi kimia? Laju reaksi kimia dapat ditentukan dengan mengukur berkurangnya jumlah reaktan yang bereaksi atau pertambahan jumlah produk yang terbentuk tiap satuan waktu tertentu. Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain sebagai berikut Pengaruh Ukuran Zat terhadap Laju Reaksi Menurutmu, manakah yang akan lebih cepat larut, satu bongkah garam atau satu sendok garam halus? Ketika kamu melarutkan satu bongkah garam dan satu sendok garam halus masing-masing ke dalam segelas air, maka garam halus akan lebih cepat larut dibandingkan garam bongkahan. Hal ini dikarenakan ukuran butiran garam halus lebih kecil dari ukuran bongkahan garam. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi Pemberian kalor atau pemanasan pada suatu reaksi kimia memengaruhi laju reaksi. Pada reaksi eksoterm bila suhu tinggi reaksi menjadi lambat, sedangkan pada reaksi endoterm, bila suhu tinggi reaksi menjadi cepat. Dalam reaksi endoterm, pada suhu tinggi, partikel-partikel zat akan bergerak lebih cepat daripada suhu rendah. Hal inilah yang menyebabkan reaksi kimia berjalan lebih cepat. Reaksi kimia terjadi ketika molekul-molekul dan atom-atom bertumbukan. Menaikkan suhu berarti menaikkan energi kinetik partikel, sehingga partikel tersebut bergerak lebih cepat dan lebih sering bertumbukan. Inilah sebabnya mengapa laju reaksi pada reaksi endoterm lebih cepat pada suhu yang tinggi. Katalis Beberapa reaksi berlangsung secara lambat meskipun suhu tinggi dan kontak antara zat yang bereaksi intensif. Dalam kasus seperti ini, zat lain yang tidak terlibat dalam reaksi dapat mempercepat perubahan kimia. Zat lain ini disebut katalis. Katalis umumnya zat padat, tetapi dapat juga berupa zat cair atau gas. Katalis mengubah laju reaksi, tetapi tidak memengaruhi hasil reaksi. Hal ini dapat dituliskan A + B + Z ^ AB + Z Jika zat A direaksikan dengan zat B dengan katalis Z, maka pada akhir reaksi diperoleh produk reaksi AB dan katalis Z. Berbagai katalis dipergunakan untuk mengubah laju bermacam-macam reaksi. Sel-sel hidup mempunyai katalis reaksi yang disebut enzim yang memungkinkan terjadinya reaksi kimia di dalam sel. Enzim hanya dapat bekerja dengan baik pada keadaan tertentu misalnya suhu dan tingkat keasaman tertentu. Contoh enzim amilase yang berada dalam air ludah sebagai katalis dari pereaksi pati yang menghasilkan produk reaksi maltosa. Ahli kimia sering menggunakan katalis. Kadang-kadang, ditambahkannya sedikit saja katalis pada zat-zat yang bereaksi. Misalnya, menggabungkan serbuk nikel yang halus dengan minyak biji kapas agar minyak itu bereaksi dengan hidrogen untuk menghasilkan lemak padat yang dipergunakan sebagai bahan penyusut atau dipergunakan untuk pembuatan sabun. Campuran udara dan belerang dioksida yang melalui katalis serbuk platina akan bereaksi dengan cepat dan menghasilkan belerang trioksida SO3. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Makalah Ikatan Kimia Pengertian, Jenis Beserta Gambarnya Lengkap Macam Reaksi Kimia Dengan mengetahui beberapa sifat atau jenis reaksi, kita dapat memahami reaksi-reaksi kimia lebih mudah. Umumnya, reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut 1. Reaksi penggabungan 2. Reaksi penguraian 3. Reaksi pergantian reaksi pertukaran tunggal 4. Reaksi Metatesis reaksi pertukaran ganda REAKSI PENGGABUNGAN Reaksi penggabungan adalah reaksi dimana dua buah zat bergabung membentuk zat ketiga. Kasus paling sederhana adalah bila dua unsur bereaksi membentuk senyawa. Misalnya logam natrium bereaksi dengan gas klor membentuk natrium klorida. Persamaan reaksinya 2Nas +Cl2g — 2NaCls Contoh lain misalnya reaksi antara fosfor putih dan gas klor. Dalam jumlah klor terbatas,fosfor bereaksi membentuk fosfor triklorida, PCl3, suatu cairan tak berwarna. P4s + 6Cl2g – 4PCl3l Jika klor yang tersedia berlebih, maka senyawa fosfor yang dihasilkan adalah fosfor pentaklorida, PCl5, suatu zat padat berwarna putih. P4s + 10Cl2g – 4PCl5s Reaksi penggabungan lain melibatkan senyawa sebagai pereaksi. Misalnya fosfor triklorida bereaksi dengan gas klor membentuk fosfor pentaklorida. Persamaan reaksinya PCl3l + Cl2g – PCiss REAKSI PENGURAIAN Reaksi penguraian adalah reaksi bila senyawa tunggal bereaksi membentuk dua atau lebih zat. Biasanya reaksi ini membutuhkan kenaikan suhu agar senyawa yang dapat terurai dengan menaikkan suhu misalnya KclO3. Senyawa ini bila dipanaskan akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan reaksinya KClO3s — 2KCls + 3O2g Penguraian kalium klorat biasa digunakan untuk membangkitkan gas oksigen secara laboratorium. Reaksi penguraian biasa diterapkan dalam pengolahan batu kapur di daerah cipatat Jawa Barat. Batu kapur,CaCO3 hasil penggalian agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan perlu diolah lebih lanjut dijadikan batu tohor, CaO. Pengolahan batu kapur ini dilakukan dengan cara pemanggangan batu kapur dalam tungku. Persamaan kimia yang terjadi adalah CaCO3s — CaOs + CO2g Pada reaksi ini, senyawa tunggal diuraikan menjadi dua zat yang berbeda. REAKSI PERTUKARAN Reaksi pergantian atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi dimana suatu unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika lempeng logam tembaga dicelupkan kedalam larutan perak nitrat, kristtal logam perak dihasilkan. Persamaan reaksinya adalah Cus + 2AgNO3aq ^ 2Ags + CuNO32aq Tembaga menggantikan perak yang terdapat dalam perak nitrat, menghasilkan larutan tembaga nitrat dan logam perak. Jika lempeng logamseng dicelupkan ke dalam larutan tembaga sulfat yang berwarna biru,maka pada permukaan logam seng akan terbentuk endapan tembaga berwarna merah, dan warna biru dari larutan perlahan-lahan memudar. Hal ini menunjukan bahwa seng bereaksi dengan tembaga sulfat menghasilkan logam tembaga dan larutan seng sulfat yang tak berwarna. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Karbon Monoksida Pengertian, Struktur, Reaksi, Serta Peran Dalam Fisiologi Dan Makanan REAKSI METATESIS Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda adalah reaksi yang melibatkan pertukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang tak berwarna dicampurkan dengan larutan timbal II nitrat yang juga tak berwarna. Ion-ion di dalam larutan bereaksi membentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal II iodida. Persamaan reaksinya 2KIaq +PbNO32aq ^ 2KNO3aq + PbI2s Ion iodida dalam larutan kalium iodidabertukaran dengan ion nitrat dari larutan timbal II nitrat, menghasilkan larutan kalium nitrat yang tak berwarna dan padatan timbal II iodida berwarna kuning, sebagai PbI2. Reaksi asam dan basa yang menghasilkan garam,juga dianggap sebagai reaksi metatesis. Misalnya reaksi antara asam hidroklorida, HClaq dan natrium hidroksida aq, persamaan reaksinya HClaq + NaOHaq ^ NaClaq + H2Ol Reaksi asam-basa disebut juga reaksi netralisasi, sebab padareaksi itu terjadi penertaan muatan H+ oleh OH- membentuk air H2O yang netral secara listrik. Garam NaCl yang terbentuk tetap berada dalam larutan sebagai ion-ionnya. REAKSI PEMBAKARAN Reaksi yang kita pertimbangkan sejauh ini dapat dikarakterisasi sebagai reaksi penata ulangan atom-atom. Namun demikian, kita perlu menambahkan satu jenis reaksi lain yaitu reaksi pembakaran, yang dicirikan oleh fakta bahwa salah satu pereaksinya adalah oksigen. Reaksi pembakaran dalah reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat disertai pelepasan kalor mambentuk nyala api. Jika senyawa karbon dibakar dalam oksigen atau udara akan terbentuk karbon dioksida dan uap air bila pembakarannya sempurna. Tetapi, bila pembakaran kurang sempurna kekurangan oksigen akan terbentuk gas karbon monoksida, atau bolehjadi terbentuk karbon yang berwarna hitam jelaga. Beberapa contoh pembakaran senyawa karbon CH4g + 202g ^ CO2g + 2H2Og 2CH3OHO + 302g – 2C02g + 4H20g C4H10 + 1302g – 8C02g + 10H2Og Perkaratan besi,walaupun tidak biasa dianggap sebagai pembakaran, secara esensi merupakan reaksi pembakaran, sebab terjadi reaksi antara besi dan oksigen disertai pelepasan energi. Reaksi perkaratan besi pada kenyataannya sangat kompleks melibatkan molekul air, tapi kita dapat menuliskan perkaratan dalam bentuk reaksi bersihnya, yaitu sebagai berikut 4Fes + 3O2g + nH2Ol ^ Demikian tulisan mengenai macam-macam reaksi kimia Contoh Reaksi Kimia Reaksi Kimia bisa terjadi di manapun di sekitar kita, bukan hanya di laboratorium. Materi berinteraksi untuk membentuk produk baru melalui proses yang disebut reaksi kimia atau perubahan kimiawi. Setiap kali kita memasak atau sedang bersih-bersih, itu juga merupakan kimia dalam tindakan. Tubuh kita hidup dan tumbuh berkat reaksi kimia. Ada reaksi ketika kita meminum obat, menyalakan korek api, dan mengambil napas. Fotosintesis Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman dan organisme lain untuk mengubah energi cahaya, biasanya dari Matahari, menjadi energi kimia yang dapat kemudian dibebaskan untuk bahan bakar aktivitas organisme. Energi kimia ini disimpan dalam molekul karbohidrat, seperti gula, yang disintesis dari karbon dioksida dan air. Dalam kebanyakan kasus, oksigen juga dihasilkan sebagai produk limbahnya. Kebanyakan tanaman, sebagian besar ganggang, dan cyanobacteria melakukan fotosintesis, dan organisme tersebut disebut photoautotrophs. Fotosintesis mempertahankan kadar oksigen atmosfer dan memasok semua senyawa organik dan sebagian besar energi yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi. Secara singkat, tanaman menggunakan reaksi kimia yang disebut fotosintesis untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi makanan glukosa dan oksigen. Ini adalah salah satu reaksi kimia sehari-hari yang paling umum dan juga salah satu yang paling penting, karena ini adalah bagaimana tanaman memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan hewan dan mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. 6 CO2 + 6 H2O + light → C6H12O6 + 6 O2 Respirasi Seluler Aerobik Respirasi seluler aerobik adalah proses kebalikan dari fotosintesis dalam energi molekul digabungkan dengan oksigen yang kita hirup untuk melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel-sel kita ditambah karbon dioksida dan air. Energi yang digunakan oleh sel adalah energi kimia dalam bentuk ATP adenosin trifosfat. Respirasi aerobik membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP. Meskipun karbohidrat, lemak, dan protein yang dikonsumsi sebagai reaktan, adalah metode yang disukai dalam pemecahan piruvat dalam glikolisis dan mengharuskan piruvat memasuki mitokondria untuk sepenuhnya teroksidasi oleh siklus Krebs. Produk dari proses ini adalah karbon dioksida dan air, tetapi energi yang ditransfer digunakan untuk memecah ikatan yang kuat di ADP sebagai kelompok fosfat ketiga ditambahkan untuk membentuk ATP, oleh fosforilasi tingkat substrat, NADH dan FADH2 Berikut adalah persamaan keseluruhan untuk respirasi sel aerobik C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energy 36 ATPs Respirasi Anaerobik Berbeda dengan respirasi aerobik, respirasi anaerobik menggambarkan satu set reaksi kimia yang memungkinkan sel untuk mendapatkan energi dari molekul kompleks tanpa oksigen. Otot-otot sel melakukan respirasi anaerob setiap kali kita membuang oksigen yang kemudian sampai kepada mereka, seperti selama latihan intens atau berkepanjangan. Respirasi anaerobik oleh ragi dan bakteri yang dimanfaatkan untuk fermentasi, untuk menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan bahan kimia lain yang membuat keju, anggur, bir, yoghurt, roti, dan banyak produk umum lainnya. Persamaan kimia secara keseluruhan untuk satu bentuk respirasi anaerobik adalah C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + energy Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Vitamin Menurut Ahli Kimia Pembakaran Setiap kali kita menyalakan korek api, membakar lilin, membuat api, atau menyalakan panggangan, kita akan melihat reaksi pembakaran. Pembakaran menggabungkan molekul energik dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai contoh, reaksi pembakaran propana, ditemukan di panggangan gas dan beberapa perapian, adalah C3H8 + 5O2 → 4H2O + 3CO2 + energy Karat Karat adalah besi oksida, biasanya oksida merah yang dibentuk oleh reaksi redoks besi dan oksigen dengan adanya air atau kelembaban udara. Beberapa bentuk karat dibedakan baik secara visual maupun dengan spektroskopi, dan bentuk dalam keadaan yang berbeda. Karat terdiri dari besi terhidrasi III oksida Fe2O3 nH2O dan besi III oksida-hidroksida FeO OH, Fe OH 3. Dalam waktu yang cukup, oksigen, dan air, setiap massa besi akhirnya akan mengkonversi seluruhnya karat dan hancur. Permukaan karat terkelupas dan rapuh, dan tidak memberikan perlindungan kepada besi dasar, seperti pembentukan patina pada permukaan tembaga. Karat adalah istilah umum untuk korosi besi dan paduannya, seperti baja. Banyak logam lainnya mengalami korosi yang setara, tetapi oksida yang dihasilkan tidak biasa disebut karat. Berikut adalah persamaan kimia untuk karat besi Fe + O2 + H2O → Fe2O3. XH2O Mencampur Bahan Kimia Jika kita misal saja menggabungkan cuka dan baking soda untuk membuat gunung berapi kimia atau susu dengan baking powder dalam sebuah resep, kita mengalami perpindahan atau metatesis reaksi ganda ditambah beberapa hal lain. Bahan bergabung kembali untuk menghasilkan gas karbon dioksida dan air. Bentuk karbon dioksida gelembung di gunung berapi dan dapat membantu peningkatan pemanggangan. Reaksi-reaksi ini tampak sederhana dalam praktek, tetapi sering terdiri dari beberapa langkah. Berikut adalah persamaan kimia keseluruhan untuk reaksi antara baking soda dan cuka HC2H3O2 aq + NaHCO3 aq → NaC2H3O2 aq + H2O + CO2 g Baterai Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu batang karbon sebagai anode kutub positif baterai seng Zn sebagai katode kutub negatif baterai pasta sebagai elektrolit penghantar Baterai menggunakan reaksi elektrokimia atau redoks untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Reaksi redoks spontan terjadi pada sel galvanik, sementara reaksi kimia tidak spontan terjadi dalam sel elektrolitik. Pencernaan Ribuan reaksi kimia terjadi selama proses pencernaan. Segera setelah kita menaruh makanan di mulut, enzim dalam air liur yang disebut amilase akan mulai memecah gula dan karbohidrat menjadi bentuk yang lebih sederhana supaya tubuh kita dapat menyerapnya. Asam klorida dalam perut kita juga bereaksi dengan makanan untuk memecahnya, sedangkan enzim membelah protein dan lemak sehingga mereka dapat diserap ke dalam aliran darah melalui dinding usus. Reaksi Asam-Basa Setiap kali kita mencampur asam misalnya, cuka, jus lemon, asam sulfat dengan basa misalnya, baking soda, sabun, amonia, aseton, kita melakukan reaksi asam-basa. Reaksi ini menetralkan asam dan basa menghasilkan garam dan air. Natrium klorida bukan satu-satunya garam yang dapat dibentuk. Sebagai contoh, di sini adalah persamaan kimia untuk reaksi asam-basa yang menghasilkan kalium klorida, pengganti garam meja umum HCl + KOH → KCl + H2O Sabun dan Deterjen Sabun dan deterjen dapat membersihkan dengan menggunakan reaksi kimia. Sabun mengemulsi kotoran, yang berarti sabun mengikat noda minyak noda sehingga mereka dapat dibersihkan dengan air. Deterjen bertindak sebagai surfaktan, menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat berinteraksi dengan minyak, mengisolasi mereka, dan dan membersihkannya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Apa saja contoh energi listrik menjadi energi kimia? Secara definisi, energi listrik adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan elektron. Sementara energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam ikatan antar atom maupun molekul dalam suatu senyawa. Konversi atau perubahan energi sendiri sejatinya adalah fenomena wajar yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kadang kala, fenomena yang sejalan dengan hukum kekekalan energi tersebut sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya saja kesepuluh contohnya di bawah ini. Berikut beberapa contoh peristiwa berubahnya energi listrik menjadi energi kimia 1. Charging Baterai Ilustrasi pengisian baterai Dilansir dari baterai ialah perangkat yang dapat menyimpan energi kimia, dan mengubahnya menjadi energi listrik. Dengan kata lain, perubahan energi yang terjadi pada baterai adalah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai juga adalah penemuan penting dalam peradaban manusia yang diinisiasi pada abad ke-17. Benda ini memanfaatkan perbedaan polaritas yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif. Seiring berjalannya waktu, jumlah elektron antara kedua kutub akan menjadi seimbang sehingga aliran listrik terhenti. Supaya baterai bisa digunakan lagi, charging perlu dilakukan. Charging atau pengisian sendiri pada dasarnya adalah proses pengubahan energi listrik menjadi kimia. Pada proses tersebut, aliran listrik dipakai untuk mengembalikan elektron ke kutub negatif. Dan dengan demikian, energi baterai akan bertambah sehingga nantinya bisa digunakan lagi. 2. Pembuatan Kapasitator Kapasitor termasuk contohnya Kapasitator adalah penyimpan energi yang umum digunakan pada rangkaian listrik. Alat ini terdiri atas 2 konduktor yang dipisahkan oleh bagian yang bersifat dielektrik sulit menghantarkan arus listrik. Setelah bagian-bagiannya dirangkai, kapasitator perlu di-charge terlebih dahulu. Dalam proses tersebut, sebagaimana pada baterai terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia yang tersimpan dan bisa digunakan untuk mendukung fungsi kapasitator itu sendiri. 3. Elektroplating Ilustrasi elektroplating Elektroplating adalah proses coating pelapisan suatu bahan dengan logam yang memanfaatkan aliran listrik. Bagian yang dicoating dijadikan katoda terlebih dahulu. Proses yang termasuk contoh energi listrik menjadi energi kimia ini berguna untuk mencegah abrasi dan korosi yang bersifat destruktif sekaligus menjaga estetika permukaan suatu benda. Misalnya saja pencegahan warna kusam pada jembatan dan patung-patung bersejarah akibat oksidasi. Contoh, untuk pelapisan tembaga, bisa digunakan anoda tembaga dan larutan tembaga sulfat. Ketika katoda menerima elektron dari anoda, katoda akan menarik Cu2+. Penarikan ini lama-kelamaan akan membuat katoda terlapisi logam tembaga. Penasaran Mengapa Kita Perlu Menghemat Energi? Ini 7 Alasannya! 4. Elektrolisis Ilustrasi elektrolisis Pada proses elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi kimia. Sebab pada proses ini, aliran listrik memang sengaja dilewatkan pada substansi kimia sehingga substansi kimia tersebut mengalami perubahan. Contohnya saja pada elektrolisis air yang bisa menghasilkan oksigen dan hidrogen. Proses ini bisa membantu produksi oksigen di stasiun antariksa. Selain itu, proses tersebut juga mendukung ide penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan, meski efisiensinya masih dipertanyakan. 5. Korosi Korosi pada komponen Contoh energi listrik menjadi energi kimia juga bisa didapati pada fenomena korosi. Korosi pada dasarnya adalah sebuah proses elektrokimia. Dalam hal ini, korosi bisa dipicu oleh aliran listrik akibat peletakan dua jenis logam yang berdekatan pada medium konduktor misalnya air laut. Atau, keberadaan baterai kapal, kabel, dan lainnya yang memengaruhi area di sekitarnya. Aliran listrik tersebut pada akhirnya akan memicu reaksi kimia yang menyebabkan korosi. Naval Academy bahkan menyatakan bahwa aliran listrik 1 Ampere yang diarahkan pada tanah atau air elektrolit bisa mengubah 9 Kg baja menjadi serpih karat tak berguna hanya dalam waktu 1 tahun. Sedangkan peneliti dari Caltech and Northwestern University menyebutkan bahwa karat dari proses korosi bisa menghasilkan energi ketika disiram air asin. Baca juga Mengapa Kita Memerlukan Energi Alternatif? Ini Jawabannya! 6. Pembuatan Chip Ilustrasi produksi chip Microchip atau biasa disingkat chip adalah suatu benda kecil yang memiliki beberapa manfaat sekaligus. Salah satunya adalah menyimpan memori komputer. Pembuatan chip sendiri membutuhkan langkah yang sangat kompleks. Namun dalam salah satu pembuatannya diperlukan proses charging yang pada dasarnya akan mengubah energi listrik menjadi kimia. 7. Perlindungan Katodik Ilustrasi perlindungan katodik Cathodic protection atau perlindungan katodik adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi bahan logam dari korosi dengan menjadikannya sebagai sebuah katoda. Logam yang dilindungi tersebut dihubungkan oleh logam lain yang dijadikan sebagai anoda yang mudah teroksidasi. Usaha ini umum diterapkan pada sambungan pipa gas, kapal, hingga tank bawah laut. Pada beberapa kasus, anoda dan katoda bukan hanya disambungkan, melainkan dihubungkan dengan sumber listrik. Dalam proses tersebut, dengan demikian terjadi konversi energi. Dan karena itulah, usaha perlindungan katodik termasuk dalam contoh energi listrik menjadi energi kimia. Related postsSimak Cara Kerja Kopling Mobil Lengkap dengan Langkah PerawatannyaWuling Produksi Baterai Mobil Listrik di IndonesiaCara Menyimpan Kue Basah Sisa di Kulkas Supaya Tahan Lama, Bisa sampai 2 Bulan!4 Zodiak yang Dikenal Menerapkan Frugal Living, Gaya Hidup Hemat dan SederhanaDiajak Jokowi Jalan-Jalan ke Prambanan, Jan Ethes Pakai Kaus Polo Seharga Jutaan RupiahAhli Wanti-wanti Jangan Lakukan 2 Hal Ini di Dekat Kompor, Kelihatannya Sepele Tapi Bisa Bikin Ledakan yang Renggut Nyawa Peristiwa Saat Reaksi Kimia Menghasilkan Energi Listrik Berlangsung Dalam from Perkenalan Pada saat ini, kita sedang mengalami perubahan besar dalam dunia energi. Salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Perubahan ini memungkinkan kita untuk menyimpan energi secara lebih efisien dan menggunakannya saat diperlukan. Apa itu Energi Kimia? Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam ikatan kimia antara atom dan molekul. Energi kimia dapat dilepaskan melalui reaksi kimia seperti pembakaran atau elektrolisis. Bagaimana Energi Listrik Menjadi Energi Kimia? Proses perubahan energi listrik menjadi energi kimia terjadi melalui elektrolisis. Elektrolisis adalah proses penguraian zat kimia menggunakan arus listrik. Proses ini dapat menyimpan energi dalam bentuk senyawa kimia yang disebut dengan elektrolit. Keuntungan dari Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Kimia Keuntungan utama dari perubahan energi listrik menjadi energi kimia adalah kemampuan untuk menyimpan energi secara efisien. Dalam bentuk energi listrik, energi sulit untuk disimpan dalam jumlah besar dan untuk waktu yang lama. Namun, dengan perubahan energi listrik menjadi energi kimia, energi dapat disimpan dalam jumlah yang lebih besar dan untuk waktu yang lebih lama. Contoh Penggunaan Energi Kimia Salah satu contoh penggunaan energi kimia adalah baterai. Baterai menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan listrik. Ketika baterai digunakan, reaksi kimia terjadi dan energi kimia dikonversi menjadi energi listrik. Ketika baterai habis, proses sebaliknya terjadi dimana energi listrik dikonversi menjadi energi kimia. Perubahan Energi di Masa Depan Perubahan energi listrik menjadi energi kimia adalah salah satu contoh perubahan energi yang terjadi pada saat ini. Namun, ada banyak perubahan energi lainnya yang sedang dalam tahap pengembangan. Salah satu contoh adalah penggunaan energi matahari untuk menghasilkan hidrogen sebagai bahan bakar. Kesimpulan Perubahan energi listrik menjadi energi kimia adalah salah satu perubahan besar yang terjadi dalam dunia energi saat ini. Perubahan ini memungkinkan kita untuk menyimpan energi secara lebih efisien dan menggunakannya saat diperlukan. Dalam masa depan, kita dapat mengharapkan banyak perubahan energi lainnya yang akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan kita. Energi itu apa, sih? Seperti apa perubahan energi dalam sistem? Yuk, simak pembahasan tentang energi dan perubahan energi dalam sistem pada artikel berikut! — Siapa yang suka berkemah? Coba acungkan tangan! Akuuu…!! Hehehe, sama nih! Aku juga suka berkemah! Nah, biasanya, kalau lagi berkemah bersama teman, ada satu kegiatan yang nggak boleh ketinggalan, nih. Kamu tau nggak, apa? Yup, betul! Jawabannya adalah api unggun! Api unggun yang dibuat waktu kita kemah, nggak cuma bikin area perkemahan jadi terang, tapi juga bisa bikin badan kita jadi hangat, lho! Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan api unggun untuk memasak makanan atau merebus air buat bikin minuman hangat. Makanya, nggak heran kan, kalau orang yang lagi kemah pada hobi bikin api unggun pas malem hari. Nah, tapi kamu sadar nggak sih, kalau api unggun yang kita buat itu memancarkan energi lho, tepatnya energi panas dan energi cahaya. Wah, berarti kalau kita bikin api unggun, artinya kita juga menciptakan energi panas dan energi cahaya, dong? Eits, nggak gitu ya, guys! Api unggun memang memancarkan energi panas dan energi cahaya, tapi bukan berarti kita yang menciptakan energi itu, ya! Energi itu sifatnya kekal alias nggak bisa diciptakan dan nggak bisa dimusnahkan, sesuai hukum kekekalan energi yang berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.” Api terbentuk ketika udara seperti oksigen mengalami penggabungan dengan benda yang mudah terbakar atau bahan bakar. Nah, proses tersebut menggunakan yang namanya energi kimia. Kemudian, energi kimia tersebut mengalami perubahan sehingga menghasilkan energi cahaya dan panas. Jadi, energi panas dan energi cahaya yang dipancarkan oleh api unggun itu berasal dari energi kimia, guys! Tapi, energi itu apa sih sebenarnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut! Apa Itu Energi? Pengertian energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Makanya, kalau kamu lagi nggak ada kemampuan untuk melakukan kerja, artinya kamu lagi nggak berenergi, tuh. Gimana caranya supaya berenergi? Salah satu caranya adalah dengan makan. Ketika makan, energi kimia yang ada pada makanan akan berpindah ke dalam tubuh kita. Jadi, kita bisa menjalani aktivitas kembali, deh! Energi di dunia ini ada macam-macam bentuknya, guys! Di antaranya yaitu energi panas, energi cahaya, energi kimia, energi kinetik, energi potensial, energi bunyi, dan energi listrik. Kira-kira, kamu ada contoh bentuk energi lainnya yang belum disebutkan di sini, nggak? Comment di bawah, ya! Perubahan Energi Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel tadi, energi itu sifatnya kekal, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Tapi, energi bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Contohnya yaitu saat kita menyalakan kipas angin, terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi gerak. Atau saat kita menyalakan senter, terjadi perubahan dari energi kimia dalam baterai menjadi energi cahaya. Ketika mempelajari perubahan energi, kita akan mempelajari juga yang disebut dengan sistem dan lingkungan. Apa itu sistem dan lingkungan? Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Sedangkan lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem. Api unggun merupakan contoh sistem Sumber Contohnya adalah api unggun. Api unggun merupakan sistem, sedangkan hal-hal lain yang berada di sekitar api unggun, misalnya udara sekitar, kamu yang sedang duduk-duduk di pinggir api unggun, dan tenda yang berada di balik punggungmu merupakan lingkungan. Paham ya, bedanya? Jenis-Jenis Sistem Ada tiga jenis sistem yang perlu kamu tau, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi. 1. Sistem Terbuka Pada sistem terbuka, terjadi perpindahan energi dan perpindahan materi. Artinya, antara sistem dan lingkungan tidak terdapat batasan yang jelas, sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi. Contohnya yaitu api unggun. Energi panas yang ada pada sistem api unggun dapat dirasakan juga oleh kita yang duduk-duduk di pinggirnya lingkungan. Kemudian, materi pada api unggun tersebut seperti percikan api dan abu hasil pembakaran kayu juga bisa sampai ke tubuh kita karena tidak ada batas antara sistem dan lingkungan. 2. Sistem Tertutup Pada sistem tertutup, terjadi perpindahan energi, tetapi tidak terjadi perpindahan materi. Artinya, antara sistem dan lingkungan terdapat batasan yang cukup jelas, sehingga tidak memungkinkan terjadinya perpindahan materi, tapi masih memungkinkan terjadinya perpindahan energi. Contohnya yaitu memasak menggunakan panci tertutup. Energi panas dari kompor dapat berpindah menuju makanan yang ada dalam panci, tetapi makanan yang ada dalam panci tidak bisa berpindah karena berada dalam panci yang tertutup. Jadi, batasan antara sistem dan lingkungannya yaitu tutup panci tersebut. Kalau tutupnya dibuka, berarti jadi sistem terbuka, ya! 3. Sistem Terisolasi Pada sistem terisolasi, tidak terjadi perpindahan energi maupun perpindahan materi. Artinya, antara sistem dan lingkungan terdapat batasan yang sangat jelas, sehingga tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi maupun materi. Contohnya yaitu air panas dalam termos. Batasan antara sistem dan lingkungannya yaitu termos yang tertutup rapat. Pada sistem terisolasi, tidak ada perpindahan energi dan materi karena sistem benar-benar terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Supaya kamu lebih paham, perhatikan rangkumannya pada tabel berikut ini, ya! Cara Menghitung Perubahan Energi Energi dalam sistem merupakan fungsi keadaan, artinya besar perubahan energi dalam sistem ΔE bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir yang terjadi dalam sistem tersebut. Hal ini bisa dirumuskan seperti berikut. Kemudian, antara perubahan energi dengan kerja dan kalor ternyata saling memiliki hubungan, lho! Besar perubahan energi dalam suatu reaksi kimia merupakan jumlah perpindahan kalor dan kerja, atau dapat dirumuskan seperti berikut. Eits, tapi ada yang perlu kamu perhatikan ya, terkait rumus di atas! Jika sistem menyerap kalor, maka kalor atau q akan bertanda positif +, sedangkan jika sistem melepas kalor, maka kalor atau q akan bertanda negatif -. Kemudian, jika sistem yang melakukan kerja, maka kerja atau w akan bertanda negatif -, sedangkan jika lingkungan yang melakukan kerja, maka kerja atau w akan bertanda positif +. Jangan sampai lupa, ya! Hmm, kalau misalnya nilai kerjanya w belum diketahui, gimana ya? Nah, kalau kamu mau menghitung nilai kerja, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini, ya. Sekarang, langsung aja kita coba kerjakan contoh soal, yuk! Contoh Soal Jika pembakaran bahan bakar dalam suatu mesin melakukan kerja sebesar 855 J dan menghasilkan panas sebesar 1422 J, maka berapakah perubahan energinya? Penyelesaian Diketahui w = -855 J karena sistem yang melakukan kerja, maka nilai w negatif q = -1422 J karena sistem melepas kalor, maka nilai q negatif Ditanya ΔE? Jawab ΔE = q + w ΔE = -1422 J + -855 J ΔE = -2277 J Jadi, perubahan energinya adalah sebesar -2277 Joule. Selesai sudah pembahasan kita kali ini tentang energi dan perubahan energi dalam sistem. Gampang, kan? Yuk, asah terus kemampuanmu pada pelajaran kimia bareng guru privat favoritmu di ruangguru privat! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Sumber Gambar Gambar Api Unggun’ [Daring]. Tautan Diakses 30 September 2021. Artikel ini pertama kali ditulis oleh Rabia Edra dan telah diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 30 September 2021.

peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam